Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

06 October 2010 · 1 comments
Berikut ini adalah rangkuman yang ada didalam peraturan pembebanan gedung di Indonesia.

Kombinasi Pembebanan :
- Pembebanan Tetap          : M + H
- Pembebanan Sementara  : M + H + A
                                            : M + H + G
- Pembebanan Khusus       : M + H + G
                                           : M + H + A + K
                                           : M + H + G + K
dengan,
M = Beban Mati, DL (Dead Load)
H = Beban Hidup, LL (Live Load)
A = Beban Angin, WL (Wind Load)
G = Beban Hidup, E (Earthquake)
K = Beban Khusus

Beban   Khusus,   beban   akibat   selisih   suhu,   pengangkatan   dan   pemasangan, penurunan pondasi, susut, gaya rem dari keran, gaya sentrifugal, getaran mesin.

Perencanaan komponen struktural gedung direncanakan dengan kekuatan batas (ULS), maka beban tersebut perlu dikalikan dengan faktor beban.

Pada   peninjauan   beban   kerja   pada   tanah   dan   pondasi,   perhitungan   Daya   Dukung   Tanah (DDT) izin dapat dinaikkan (lihat tabel).
Jenis Tanah Pondasi Pembebanan Tetap DDT izin (kg/cm2) Pembebanan Sementara kenaikan DDT izin (%)
Keras ≥ 5,0 50
Sedang 2,0 – 5,0 30
Lunak 0,5 – 2,0 0 - 30
Sangat Lunak 0,0 - 0,5 0
Note : 1 kg/cm2 = 98,0665 kPa (kN/m2)
Faktor keamanan (SF ≥ 1,5) tinjauan terhadap guling, gelincir dll. Beban Mati, berat sendiri bahan bangunan komponen gedung.

BAHAN BANGUNAN.
Baja          : 7.850 kg/m3
Batu Alam : 2.600 kg/m3
Batu belah, batu bulat, batu gunung (berat tumpuk) : 1.500 kg/m3
Batu karang (berat tumpuk)  : 700 kg/m3
Batu pecah : 1.450 kg/m3
Besi tuang  : 7.250 kg/m3
Beton (1)    : 2.200 kg/m3
Beton bertulang (2)  : 2.400 kg/m3
Kayu (Kelas I) (3)     : 1.000 kg/m3
Kerikil, koral (kering udara sampai lembap, tanpa diayak)  : 1.650 kg/m3
Pasangan bata merah  : 1.700 kg/m3
Pasangan batu belah, batu belat, batu gunung : 2.200 kg/m3
Pasangan batu cetak    : 2.200 kg/m3
Pasangan batu karang  : 1.450 kg/m3
Pasir (kering udara sampai lembap) : 1.600 kg/m3
Pasir (jenuh air)             : 1.800 kg/m3
Pasir kerikil, koral (kering udara sampai lembap) : 1.850 kg/m3
Tanah, lempung dan lanau (kering udara sampai lembap) : 1.700 kg/m3
Tanah, lempung dan lanau (basah) : 2.000 kg/m3
Tanah hitam                  : 11.400 kg/m3

KOMPONEN GEDUNG
Adukan, per cm tebal :
- dari semen : 21 kg/m2
- dari kapur, semen merah atau tras : 17 kg/m2
Aspal, termasuk bahan-bahan mineral tambahan,  per cm tebal : 14 kg/m2
Dinding Pas. Bata merah :
- satu batu         : 450 kg/m2
- setengah batu : 250 kg/m2
Dinding pasangan batako :
Berlubang :
- tebal dinding 20 cm (HB 20)  : 200 kg/m2
- tebal dinding 10 cm (HB 10)  : 120 kg/m2
Tanpa lubang
-  tebal dinding 15 cm  : 300 kg/m2
-  tebal dinding 10 cm  : 200 kg/m2

Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa penggantung langit-langit atau pengaku), terdiri dari :
- semen asbes (eternit dan bahan lain sejenis), dengan tebal maksimum 4 mm : 11 kg/m2
- kaca, dengan tebal 3 – 4 mm 10 kg/m2
Lantai kayu sederhana dengan balok kayu, tanpa langit-langit dengan bentang maksimum 5m : 40 kg/m2,
dan untuk beban hidup maksimum : 200 kg/m2
Penggantung langit-langit (dari kayu), dengan bentang maksimum 7 kg/m5m dan jarak s.k.s minimum 0,8 m
Penutup atap genting dengan reng dan usuk/kaso per m50 kg/m2
Bidang atap
Penutup atap sirap dengan reng dan usuk/kaso per m2      : 40 kg/m2
Penutup atap seng gelombang (BWG 24) tanpa gordeng  : 10 kg/m2
Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso dan beton, 24 kg/mtanpa adukan, per cm tebal
Semen asbes gelombang (tebal 5 mm) : 11 kg/m2

Catatan :
(1) Nilai ini tidak berlaku untuk beton pengisi
(2) Untuk beton getar, beton kejut, beton mampat dan beton padat lain sejenis, berat sendirinya harus ditentukan sendiri.
(3) Nilai ini adalah nilai rata-rata, untuk jenis kayu tertentu lihat Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia.


Beban Hidup pada lantai gedung, sudah termasuk perlengkapan ruang sesuai dengan
kegunaan dan juga dinding pemisah ringan (q ≤ 100 kg/m'). Beban berat dari lemari arsip, alat dan mesin harus ditentukan tersendiri.
Tabel Beban Hidup pada Lantai Gedung.
a Lantai dan tangga rumah tinggal, kecuali yang disebut dalam b. 200 kg/m2
b Lantai dan tangga rumah sederhana dan gudang-gudang tidak penting yang bukan untuk toko, pabrik atau bengkel. 125 kg/m2
c Lantai sekolah, ruang kuliah, kantor, toko, toserba, restoran, hotel, asrama dan rumah sakit. 250 kg/m2
d Lantai ruang olah raga 400 kg/m2
e Lantai ruang dansa 500 kg/m2
f Lantai dan balkon dalam dari ruang-ruang untuk pertemuan yang lain dari pada yang disebut dalam a s/d e, seperti masjid, gereja, ruang pagelaran, ruang rapat, bioskop dan panggung penonton 400 kg/m2
g Panggung penonton dengan tempat duduk tidak tetap atau untuk penonton yang berdiri. 500 kg/m2
h Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam c 300 kg/m2
i Tangga, bordes tangga dan gang dari yang disebut dalam d, e, f dan g. 500 kg/m2
j Lantai ruang pelengkap dari yang disebut dalam c, d, e, f dan g. 250 kg/m2
k Lantai untuk:  pabrik, bengkel, gudang, perpustakaan, ruang arsip, toko buku, toko besi, ruang alat-alat dan ruang mesin, harus direncanakan terhadap beban hidup yang ditentukan tersendiri, dengan minimum 400 kg/m2
l Lantai gedung parkir bertingkat:
- untuk lantai bawah 800 kg/m2
- untuk lantai tingkat lainnya 400 kg/m2
m Balkon-balkon yang menjorok bebas keluar harus direncanakan terhadap beban hidup dari lantai ruang yang berbatasan, dengan minimum 300 kg/m2

Beban Hidup pada atap gedung, yang dapat dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100 kg/m2 bidang datar.
Atap dan/atau bagian atap yang  tidak dapat dicapai  dan dibebani oleh orang, harus diambil yang menentukan (terbesar) dari:
  • Beban terbagi rata air hujan, Wah = 40 - 0,8 α
  • dengan α = sudut kemiringan atap, derajat ( jika α > 50o dapat diabaikan).Wah  = beban air hujan, kg/m2 (min. Wah atau 20 kg/m2).
  • Beban terpusat berasal dari seorang pekerja atau seorang pemadam kebakaran dengan peralatannya sebesar minimum 100 kg.
Balok   tepi   atau   gordeng   tepi   dari   atap   yang   tidak   cukup   ditunjang   oleh   dinding   atauvpenunjang   lainnya   dan   pada   kantilever   harus   ditinjau   kemungkinan   adanya   beban   hidup terpusat sebesar minimum 200 kg.

Beban Hidup  Horizontal perlu ditinjau akibat gaya desak orang yang nilainya berkisar 5% s/d 10% dari beban hidup vertikal (gravitasi).

Reduksi Beban Hidup  pada perencanaan  balok induk dan portal (beban vertikal/gravitasi), untuk   memperhitungkan  peluang   terjadinya  nilai   beban   hidup   yang   berubah-ubah,   beban hidup merata tersebut dapat dikalikan dengan koefisien reduksi.
Read More - Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung

Selamat Idul Fitri 1431H

09 September 2010 · 0 comments
Civil Engineering Community

Mengucapkan :

"SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI"
1 Syawal 1431 H
Mohon Maaf Lahir dan Batin

Semoga Allah menerima (puasa) kita dan menjadikan kita kembali (dalam keadaan suci) dan termasuk orang - orang yang mendapatkan kemenangan... Amin..
Read More - Selamat Idul Fitri 1431H

Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi (1)

21 August 2010 · 0 comments
Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi, Banyak sekali definisinya yang beredar tentangnya, tetapi akan saya coba menyederhanakan beberapa definisi yang baku tentang Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi :

Manajemen Proyek

  • Cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek. 
  • Penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan ketrampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja, waktu, mutu dan keselamatan kerja. 
  • Seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai dengan selesai proyek tersebut.
  • Gabungan antara sumber daya manusia, material, machine dan modal/biaya dalam suatu wadah organisasi untuk mencapai tujuan dalam sasaran dan mutu.
Kemajuan dan perkembangan dalam industri konstruksi khususnya, mendorong untuk melakukan beberapa pengelolaan manajemen yang dituntut memiliki Kinerja, Kecermatan, ke-Ekonomisan, Kecepatan, Ketepatan, Ketelitian serta Keamanan yang tinggi dalam mengelola sebuah proyek.

Manajemen suatu kegiatan baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu metode yang sudah teruji, sumber daya yang berkualitas dan penerapan ilmu pengetahuan yang tepat.

Sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara, dan dalam kurun waktu yang dibatasi.

Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan yang mendesak karena tuntutan pengembangan dari suatu lokasi tertentu ataupun hasil dari kemenangan mengikuti proses tender.

OK, disini Jenis proyek dikelompokkan berdasarkan komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya, yaitu :

1. Proyek konstruksi.
Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, jalan raya, dsb.

2. Proyek Industri Manufaktur.
Kegiatannya mulai dari merancang hingga terciptanya suatu produk baru.

3. Proyek Penelitian dan Pengembangan.
Melakukan penelitian dan pengembangan hingga tercuptanya sebuah produk tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu produk, pelayanan atau suatu metode tertentu.

4. Proyek Padat modal.
Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi dsb.

5. Proyek Pengembangan Produk Baru.
Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal.

6. Proyek Pelayanan Manajemen.
Berhubungan dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan produktivitas dari karyawan, dsb.

7. Proyek Infrastruktur.
Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.

Dalam Manajemen Proyek, perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki Keterbatasan, sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai. Yang perlu dikelola dalam area Manajemen Proyek yaitu biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya, lingkungan, resiko dan sistem informasi.

Penjelasan diatas dapat dirangkum menjadi tiga bagian, Suatu Proyek agar bisa terlaksana dengan baik diperlukan :
1. Perencanaan
2. Penjadwalan
3. dan Pengendalian Proyek

Ketiganya akan saya jabarkan di artikel selanjutnya, sekaligus penjelasan untuk Manajemen Konstruksi dan Tutorial Penggunaan Microsoft Project untuk membantu dalam Proses Perencanaan, Penjadwalan dan Pengendalian Proyek.

Terima Kasih ya..

Read More - Manajemen Proyek dan Manajemen Konstruksi (1)

Tutorial SAP2000 for Oil and Gas

08 August 2010 · 0 comments
Apa kabar teman – teman Engineering? bagaiman proses pembelajaran Anda semua? sukses semua kan? ok lah, lama sekali rasanya ya saya tidak publish artikel diblog ini, tetapi saya yakin artikel kali ini bisa mengobati kekosongan materi beberapa waktu kemarin.

Sesuai dengan judul diatas Tutorial SAP2000 for Oil and Gas, saya akan membagikan tutorial penggunaan Software SAP2000 untuk bidang Oil and Gas, yang sebelumnya pernah saya bahas tentang Dasar - Dasar penggunaan Software SAP2000, Metode terbaru SAP2000 yang analitis dan dengan desain algoritma secara langsung menjawab kebutuhan industri rekayasa Oil and Gas. yang sebelumnya telah dikuasai oleh beberapa software engineering : seperti SACS 5.2, keluaran EDI-SACS (Engineering Dynamics), PDMS 12 (Plant and Design Management System), dan berbagai macam variasi software engineering yang lain, akhirnya kita pun jadi latah, apa yang sebaiknya kita gunakan?.

Dari CSI (Computer & Structure, Inc.) sendiri banyak varian untuk software perhitungan struktur, seperti contoh :
  1. SAP2000 Bridge Design - Integrated 3D Bridge Design Software
  2. SAP2000 - Integrated Software for Structural Analysis & Design
  3. ETABS - Integrated Analysis, Design and Drafting of Building System
  4. SAFE - Integrated Design of Flat Slabs, foundation mats & Spread Flootongs
  5. Perform 3D - Nonlinear Analysis and Performance assessment for 3D Structures
  6. CSI Col - Design of simple and complex reinforced concrete columns
SAP2000, untuk penggunaan bidang Oil and Gas, mempunyai analytical fitur termasuk kemampuan untuk mendesain :
  • Percepatan rotasi akibat pitch, roll dan yaw (simpangan).
  • Disain struktur linier atau nonlinear snap-melalui analisis buckling.
  • Menghitung respons frekuensi-domain untuk pembebanan berkala harmonik dan non-harmonik.
  • Menghitung respon kepadatan spektral daya.
  • Menerapkan loading gelombang otomatis dan API 4F beban angin, Pushover analisis dan banyak lagi
  • Penggunaan standar API 4F, API 2A (struktur lepas pantai) dan Norsok N-004 (struktur lepas pantai) memungkinkan engineering untuk mengoptimalkan desain dengan akurasi yang lebih besar dan tepat.
Untuk artikel kali ini, kita akan lebih fokus tentang Automatic Wave Loads & Tubular Steel Frame Punching Load, apa ini? :).
Wave Loads & Punching Load adalah dasar dari ilmu dinamik untuk SAP2000, karena bebannya yang bersifat periodik, berbeda sekali dengan Dead Load dan Live Load yang sering kita gunakan.

Berikut adalah artikel yang bisa didownload dan dipelajarin step by stepnya,
Punching Loads :
1. Punching Load Check  ... download & read
2. Punching Load Assignments  ... download & read
3. Interactive Punching Load Check  ... download & read
4. API RP2A-LRFD97 Punching Load Check  ... download & read
5. WSD2000 Check – Nominal Load Method  ... download & read
6. WSD2000 Check - Punching Shear Method  ... download & read

Wave Loads :
1. Calculation of Wave Load Values  ... download & read
2. Defining Wave Loads  ... download & read
3. TN Material Stress Strain Curves  ... download & read
4. Wave Load Display Plots and Tables  ... download & read
5. Wave Load Overview  ... download & read

Jika teman – teman bisa menguasai dengan baik Punching Loads dan Wave Loads diatas, itu bisa menjadi dasar untuk mendesain struktur lepas pantai, ataupun struktur yang terpengaruh oleh gelombang laut.
Ok, selamat menjalani pengalaman baru untuk mendesain, dalam waktu dekat akan saya share tentang SAP2000 lagi, yaitu tentang Pushover Analysis.
Sampai Jumpa yah… semoga Sukses Semua…
Read More - Tutorial SAP2000 for Oil and Gas

Tutorial SAP 2000 (bag.2)

02 March 2010 · 0 comments
Program SAP2000 dibuat untuk menghitung sebuah struktur dengan mendukung berbagai desain kode untuk otomatisasi desain struktur beton, baja serta material yang lain secara nasional dan internasional terbaru. Seperti yang sudah saya jelaskan di Tutorial SAP2000 (bag.1). Kode desain ini bisa dikatakan sebagai Polisi perhitungan SAP2000, berarti anda Wajib memahami peraturan – peraturan yang sudah ditentukan untuk mendesain sebuah struktur.

Anda bisa tahu, “apakah struktur yang sedang saya desain ini aman untuk digunakan atau tidak?” , acuan untuk mengetahui bahwa desain tersebut memenuhi standar desain (Aman, Nyaman dan Ekonomis) adalah standar desain yang dikeluarkan langsung oleh CSI SAP2000 ini, dan akan saya share untuk teman – teman semua, karena saya sudah terdaftar sebagai member untuk CSI (Sepertinya begitu sih).

Teman – teman bisa "mempelajari" satu persatu, kemudian di Aplikasikan atau boleh juga hanya fokus untuk satu standar saja, itu semua tergantung pilihan. Tetapi saya TIDAK merekomendasikan teman – teman hanya untuk mempelajari satu jenis standar saja, Program SAP2000 saat ini mendukung kode desain (Standar) sebagai berikut :
  1. American Institute of Steel Construction’s “Allowable Stress Design and Plastic Design Specification for Structural Steel Buildings”, AISC-ASD (AISC 1989).
  2. American Institute of Steel Construction’s “Load and Resistance Factor Design Specification for Structural Steel Buildings”, AISC-LRFD (AISC 1994).
  3. American Association of State Highway and Transportation Officials’ “AASHTO-LRFD Bridge Design Specifications”, AASHTO-LRFD (AASHTO 1997).
  4. Canadian Institute of Steel Construction’s “Limit States Design of Steel Structures”, CAN/CSA-S16.1-94 (CISC 1995).
  5. British Standards Institution’s “Structural Use of Steelwork in Building”, BS 5950 (BSI 1990).
  6. European Committee for Standardization’s “Eurocode 3: Design of Steel Structures Part 1.1: General Rules and Rules for Buildings”, ENV 1993-1-1 (CEN 1992).
List Download :
  1. Introduction Steel Design Manual : (Table of Contents, Introduction – Overview, Design Algorithms, Design Load Combinations, Design and Check Stations, P- Effects, Element Unsupported Lengths, Effective Length Factor (K), Choice of Input Units). -download-
  2. Design for AISC-ASD89 : ( Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Stresses, Calculation of Allowable Stresses, Calculation of Stress Ratios). -download-
  3. Design for AISC-LRFD93 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Nominal Strengths, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  4. Design for AASHTO 1997 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Nominal Strengths, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  5. Design for CISC94 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Factored Strengths, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  6. Design for BS 5950 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections,
    Calculation of Factored Forces, Calculation of Section Capacities, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  7. Design for EUROCODE 3 : (Design Loading Combinations, Classification of Sections, Calculation of Factored Forces, Calculation of Section Resistances, Calculation of Capacity Ratios). -download-
  8. Design Output (Graphical Display of Design Output, Tabular Display of Design Output, Member Specific Information). -download-
Didalam setiap Standar terdapat Description of Notations (Keterangan Notasi) jadi tidak perlu mencari lagi maksud dari Symbol – Symbol didalam rumusnya, Definition of Geometric Properties (gambar profil dan keterangannya), Penurunan rumus – rumus sampai dengan rumus bakunya. jadi disinilah tempat yang paling pas untuk belajar. 

Terakhir Intermezo dari saya : Teman – teman yang sekarang masih kuliah boleh mengabaikan standar – standar diatas, alias tidak mau dulu belajar karena terlalu banyak rumus – rumusnya, tetapi akan sangat terasa sekali sewaktu teman – teman semua sudah bekerja nanti, bahwa standar diatas sangat – sangat dibutuhkan dan sangat berguna sekali untuk mendesain. seperti yang saya alami sekarang :) . Kata pepatah : "Penyesalan selalu terjadi di Akhir sebuah peristiwa", kalau sudah begitu keadaannya "Anda Bagaikan Telur diujung Tanduk", Akhirnya : "Sepandai – Pandai Menyimpan Istri Muda, Pasti Akan Tua Juga"..  :D
Read More - Tutorial SAP 2000 (bag.2)

Kumpulan Artikel Teknik Sipil (2)

03 February 2010 · 0 comments
Kita tentu semua tahu, di Indonesia terdapat ratusan Prodi Teknik Sipil di berbagai Universitas, Satu Universitas dalam satu tahun bisa menghasilkan ribuan lulusan mahasiswa teknik sipil baru, bisa dibayangkan betapa banyaknya lulusan yang serupa dengan kita, dan didalamnya pasti terdapat persaingan – persaingan yang hebat.

Logikanya, jika kita menguasai Teori Beton tingkatan expert, apakah kita yakin diluar sana tidak ada yang mempunyai kemampuan sama dengan kita? tentu saja banyak kan? untuk itulah pentingnya kita Fokus dalam suatu hal, mendalami lebih dalam lagi dengan apa yang sedang kita pelajari, sediakan waktu tersendiri untuk ini.

Di Artikel berikut ini adalah salah satu fundamental didalam prodi Teknik Sipil, tentang Dasar – Dasar ilmu Teknik Sipil, seingat saya materi ini diperoleh pada saat – saat semester 1 dan dua, jika anda sekarang sedang kuliah dan baru di semester – semester awal, seriuslah mendalami dasar – dasar materi ini, kenapa? karena ini merupakan pondasi anda untuk semester – semester selanjutnya, anda boleh santai – santai di semester akhir jika pondasi anda di semester awal bagus dan kuat, percayalah!

Materi yang akan saya share tentang Istilah – Istilah Dalam Struktur Beton, Teori Struktur Beton 1 dan Beton 2, Desain Pelat Lantai Beton, Desain Pondasi Beton, Dan Desain Balok Lantai Beton. Satu hal harapan saya, bisa berguna untuk temen – temen yang sedang study sekarang.

  1. Istilah – istilah Dalam Struktur Beton meliputi definisi dari : Agregat, Beton (Beton Bertulang, Beton-Normal, Beton Praktekan, Beton Pracetak, Beton Ringan Struktur, Beton Polos, dll), Berat Jenis, CGS, Dowel, Deking, Faktor Air Semen (Fas), Konstruksi Batu, Konstruksi Beton, Mks, Perancah (Scaffolding), Sengkang, Segregasi, Tulangan, Tulangan Polos, dan Tulangan Deform. – download detail --

  2. Daftar Terjemahan Dalam Struktur Beton diantaranya : Accelerator, Admixture, Additive, Bouwplank, Barsteel, Box, Bucket Tower Crane, Bleeding, Bendraat, Batching Plant, Conveyor, Cofferdam, Cast in situ, Doka, Hoist, Mold, Mix Design, Post-Tension, Retarder, Rapid Klam, Speady, Slump, Shear Connector, Strands, Sand Blasting, Shop Drawing, Site-Plan, Wires, dan Workability. – download detail --

  3. Teori Struktur Beton 1 dan Beton 2 yang akan menjabarkan : PERENCANAAN GESER DAN TORSI BALOK (Identifikasi jenis torsi, Menentukan kuat momen torsi nominal (Tn), Bila Puntir Murni + Geser + Gaya Aksial, Menghitung perbandingan luas tulangan torsi dan jarak sengkang, Menentukan tulangan geser + torsi, Menentukan tulangan torsi memanjang, dan Kriteria tulangan geser dan torsi), PERENCANAAN KOLOM TUNGGAL (Perencanaan Kolom Pendek, dan Kolom Langsing). – download detail --

  4. Desain Pelat Lantai Beton meliputi : Beban Mati, Beban Hidup, Beban Ultimit, Kondisi Batas, Momen Ultimit, Tulangan Lx, Tulangan Ly, Kontrol Mn, dan Tulangan bagi / susut. download detail --

  5. Desain Pondasi Beton akan membahas : Geser 1 Arah, Geser 2 Arah, Tulangan Lentur, dan Cek Beam Joint Kolom. – download detail --

  6. Desain Balok Lantai Beton yang isinya : DESAIN TULANGAN RANGKAP (Tulangan Desak, Tulangan Tarik, dan Kontrol Momen), MOMEN KAPASITAS (Momen Kapasitas Negatif dan Momen Kapasitas Positif). – download detail --
Yang saya jabarkan diatas adalah dasar – dasar pengetahuan untuk memperluasan wawasan kita tentang istilah – istilah didalam perhitungan konstruksi dan pada saat eksekusi pekerjaan konstruksi itu sendiri.
Read More - Kumpulan Artikel Teknik Sipil (2)

Mention Me for Question

Recent Coments

Followers

Man Behind This Blog

My Photo
Feri Noviantoro
Saat ini penulis Bekerja sebagai Civil & Structure Engineer di Bidang Oil & Gas, meskipun pada awal karir tidak langsung kedunia engineering, tetapi pemahaman dan pengetahuan tentang engineering tidaklah hilang, sudah lebih dari 4 Tahun bergelut dengan dunia struktur, dan sempat menjadi pengajar untuk Teknik Rancang Bangun (AutoCAD 2D&3D, SAP2000, RAB) saat masih kuliah, penulis sekarang aktiv dalam Research and Development Program untuk beberapa software Structure Dynamics dan Drawing untuk Structural Detailing.
View my complete profile