Konspirasi dari Ambalat

11 June 2009 ·
Gerah juga kalau melihat malaysia secara terang - terangan memancing kemarahan warga Indonesia dengan sengaja memasuki perairan Ambalat yang secara ilmiah adalah milik Indonesia.
Bahkan Dunia internasional mengakui bahwa Blok Ambalat adalah bagian dari Republik Indonesia. Blok Ambalat tidak sekedar bagian dari ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif), melainkan benar-benar bagian dari wilayah teritorial Indonesia.

Ini dapat dibuktikan dengan software peta bumi dan foto satelit yang dilansir oleh Google, yakni Google Earth. Terlihat jelas pada gambar di bawah ini bahwa Blok Ambalat berada di selatan daripada batas wilayah Indonesia-Malaysia (di Google Earth, sejak awal batas negara ini ditandai dengan garis kuning tebal).


















Sejak 1966 Indonesia telah memberikan konsensi pada perusahaan multinasional ENI dan Chevron di Blok Ambalat dan itu tidak pernah dipersoalkan Malaysia sebelumnya, sampai mereka mengeluarkan Peta Maritim 1979, yang ditentang oleh Indonesia, Singapura, Vietnam dan China. “Hasil kontrak itu, selama ini juga masuk ke kas Negara Indonesia. Jadi, bagaimana pun posisi kita lebih kuat. Semua berdasar Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982.

Untuk itu, terhadap Blok Ambalat ini, perlu kiranya Indonesia menerapkan langkah yang serupa, yakni melakukan effective occupation terhadap Ambalat sebagai unjuk kedaulatan kita di sana. Effective occupation ini dapat dilakukan dengan melakukan eksplorasi minyak di sana, maupun dengan aktifnya nelayan kita melaut, tentunya dengan pengawalan ketat TNI untuk menjamin agar mereka tidak mendapat gangguan dari pihak asing manapun yang tidak ingin Ambalat tetap menjadi milik Indonesia.

Apalagi kekayaan Pulau Ambalat 3 kali hutang negara kita.
luasnya 15.235 kilometer persegi, ditengarai mengandung kandungan minyak dan gas yang dapat dimanfaatkan hingga 30 tahun.
Menurut para ahli perminyakan, memperkirakan nilai cadangan minyak dan gas yang terkandung di Ambalat mencapai Rp 4.200 triliun atau tiga kali hutang Indonesia.
Melihat kondisi demikian, Malaysia paham betul bahwa di dekat Sipadan dan Ligitan, khususnya di blok Ambalat terkandung cadangan minyak dan gas bumi yang cukup menjanjikan. Itu artinya, konflik Ambalat adalah konflik ekonomi karena kandungan minyak dan gas bumi yang cukup besar.
Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) akan memperpanjang masa eksplorasi Blok East Ambalat, yang dioperasikan Chevron Indonesia Company. Blok yang terletak di perbatasan RI-Malaysia ini kontraknya akan berakhir 2010 mendatang.
Kepala BP Migas R Priyono mengatakan perpanjangan akan diberikan selama empat tahun, dan perpanjangan pun diberikan karena pemerintah melihat blok tersebut bernilai strategis.
Sementara East Ambalat diklaim oleh negeri jiran Malaysia sebagai wilayah eksplorasi mereka. Selain East Ambalat, Malaysia juga mengklaim Blok Ambalat yang dioperasikan ENI sebagai miliknya. Sedang, Blok Bukat yang juga berada di perbatasan utara dengan Malaysia tidak diklaimnya.
2010.
Berdasarkan perkiraan awal dari lima sumur yang sudah dibor, terdapat penemuan migas cukup besar di Lapangan Aster yakni mencapai 30.000-40.000 barel minyak per hari.

Salam,
-Feri-

0 comments:

Mention Me for Question

Recent Coments

Followers

Man Behind This Blog

My Photo
Feri Noviantoro
Saat ini penulis Bekerja sebagai Civil & Structure Engineer di Bidang Oil & Gas, meskipun pada awal karir tidak langsung kedunia engineering, tetapi pemahaman dan pengetahuan tentang engineering tidaklah hilang, sudah lebih dari 4 Tahun bergelut dengan dunia struktur, dan sempat menjadi pengajar untuk Teknik Rancang Bangun (AutoCAD 2D&3D, SAP2000, RAB) saat masih kuliah, penulis sekarang aktiv dalam Research and Development Program untuk beberapa software Structure Dynamics dan Drawing untuk Structural Detailing.
View my complete profile